Selasa, 29 Juni 2010


Membuat robot tentu memiliki batasan-batasannya. Kami membuat robot yang memiliki 3 derajat kebebasan,dan mempunyai batasan: arah gerak(derajat), ketinggian z, dan rotasi pada tools.

 
P
αi-1
ai-1
di
θi
1
0
0
17
θ1
 2
-90
12
0
θ2
 3
-90
0
11
θ3

Di posting oleh: Ericko dan Oka, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

Jumat, 28 Mei 2010

Paket Liburan Untuk Anak dan remaja

Apa yang Kamu Ketahui Tentang Gear?


Kita sering mendengar istilah Gear, gear adalah sebuah roda yang memiliki "gigi" atau takik untuk saling ertautan satu dengan yang lain.


Dalam aplikasi sederhana gear dapat ditunjukkan pada gambar di samping ini. Beberapa fungsi gear adalah:
1. Gear dapat mengubah kecepatan angular yang seringkali dilambangkan omega.
2. Gear dapat mengubah torque/kekuatan putaran
3. Gear dapat digunakan untuk mengubah arah putaran atau arah bidang.



Berbagai macam tipe Gear adalah sebagai berikut:

1. Spur Gears




                                                               






 2. Idler Gears

 


3. Worm Gears

 

4. Bevel Gears


Kamis, 20 Mei 2010

Aplikasi Memsic pada Balancing Robot

Saya menggunakan sensor Memsic 2125 tersebut sebagai sensor untuk menyeimbangkan robot beroda dua. Metode yang digunakan menggunakan Fuzzy Logic. Hasil dari penelitian ini robot dapat berdiri dengan seimbang bahkan ketika robot jatuh pada posisi awal sebelum start, robot dapat berdiri sendiri untuk mencapai kesetimbangannya.
Robot ini menggunakan dua buah roda sepeda listrik dengan daya 350 W tetapi masih butuh modifikasi untuk membuat putaran dua arah.

Sabtu, 15 Mei 2010

Hati hati dengan penggunaan Open Connection pada gate MOSFET

Saya menggunakan parallel 4 buah MOSFET N channel. Saat itu saya membuat gate pada MOSFET tersebut terbuka. Beberapa saat kemudian seluruh MOSFET tersebut terbakar. Apa sebenarnya yang harus diperhatikan dalam desain MOSFET as a switch?

Desain Bipolar Junction Transistor sebagai Switch

Ada tiga kondisi dalam aplikasi Bipolar Junction Transistor. Kondisi tersebut adalah kondisi aktif, cut off dan saturasi. Kondisi aktif digunakan dalam pembuatan amplifier. Sedangkan kondisi cut off dan saturasi digunakan dalam desain BJT sebagai Switch.

Apabila kita ingin menyalakan sebuah relay atau drive motor DC dengan perintah mikrokontroler, maka kita memerlukan interface yang berupa driver. Mengapa? karena mikrokontroler tidak memiliki cukup arus sink atau source untuk mendrive relay atau motor DC ataupun beban lainnya. Ikuti langkah mudah berikut ini agar dapat mendesain sebuah driver.
1. Tentukan beban yang akan di drive
2. Perhatikan tegangan kerja dan arus yang dibutuhkan beban.
Misalkan Relay 12V/100mA.
3. Pilih jenis BJT yang mampu untuk mendrive tegangan dan arus tersebut.
Misalkan FCS9013 NPN dengan Hfe 100 dan Ic max 400mA
4. Taruh relay pada bagian kolektor dan emitor dengan ground. Pasang 12V pada
bagian relay yang satu lagi.
5. Tinggal bagian basis yang belum dikoneksikan. Basis membutuhkan resistor agar
arus tidak terlampau tinggi masuk ke basis BJT.
6. Bila Hfe 100 dengan arus Ic=100mA, maka diketahui Ib=1mA. Hati-hati perhatikan
source current mikrokontroler, apakah mencukupi untuk driving basis BJT.
7. Bila tegangan mikrokontroler sebesar 5V dan tegangan VBE BJT sebesar 0.7V maka
Vr =4.3V.
8. Arus Ib=1mA maka Rb=4.3Kohm.
9. Silahkan dicoba dan ukur Vce apakah telah mencapai saturasi.

Selamat mencoba. Bila kurang jelas kontak saya.

Jumat, 14 Mei 2010

Beberapa waktu yang lalu teman-teman SMA dan SMK se-Jawa Timur berlomba Robot di Universitas Kristen Petra. Luar biasa sekali bagi mereka yang belum pernah memprogram robot pun mampu melakukan yang terbaik.

Selamat buat para Juara Electrical Fiesta 7 yang mendapat Voucher Free Training senilai 1 jt rupiah per orang yang dipersembahkan oleh IT-SMART. Juara-juara tersebut mewakili sekolah di bawah ini:

Juara 1. SMA Santa Maria Surabaya
Ardy Mulyono
Ivan Ariana

Juara 2. SMA Gloria
Arnold Pangestu
Njo Herman Santoso

Juara 3. SMA Santa Maria Surabaya
David Ishak
Nico

Aplikasi Accelerometer MEMSIC



Sudah pernah menggunakan accelerometer? Salah satu contoh aplikasi accelerometer yang akan dibahas adalah Balancing Robot. Dalam aplikasi tersebut secara khusus akan mwnggunakan accelerometer MEMSIC2125. MEMSIC2125 merupakan sensor accelerometer dual axis thermal motion measurement. Accelerometer ini mampu mengukur dynamic acceleration (vibration) dan static acceleration (gravity) dengan range ± 2g.
Beberapa fitur yang dapat dilakukan oleh accelerometer ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengukur 0 sampai ± 2g di setiap axisnya; memiliki resolusi kurang dari 1g.
2. Memiliki range kompensasi temperature 0º - 70º C.
3. Memiliki digital output/pulsa pada dual axisnya.
4. Analog output untuk mengukur temperaturnya (TOUT pin).
5. Low current operational; kurang dari 4mA pada tegangan 5V.

Secara internal MEMSIC 2125 memiliki pemanas kecil. Pemanas ini berguna untuk memanaskan “bubble” yang melayang dalam device sensor tersebut. Ketika ada gaya gravitasi yang mempengaruhinya, maka “bubble” tersebut bergerak. Gerakan “bubble” ini di sensing oleh sensitive thermopiles (temperature sensor) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik relative terhadap gaya gravitasi. Dengan membandingkan sensor suhu, baik percepatan statis (gaya gravitasi dan kemiringan) dan percepatan dinamis (dalam kendaraan) dapat dideteksi. Pulsa yang dihasilkan di set memiliki duty cycle 50% pada saat 0g. DI bawah ini saya mencoba membuat balancing robot menggunakan media LEGO. Ingin lebih tahu banyak? Ikuti ulasan berikutnya.

Rabu, 14 April 2010

Blog tepat bagi Anda yang ingin belajar Elektronika

Rekans,
Perkenalkan saya Handry Khoswanto, salah satu pengajar di Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra dan Academic Manager di IT-Smart Robotic & Computer Education. Dalam blog ini saya mencoba berbagi dengan Anda pengetahuan di bidang Elektronika yang saya punya. Semoga dengan blog ini kita semua dapat saling berbagi knowledge praktis.

Salam Sukses selalu,

Handry